Nama : Dinara Inargea
Npm : 22211147
Kelas : 3EB25
KATA PENGANTAR
Rasa syukur yang dalam kami sampaikan ke hadirat tuhan yang maha
pemurah, karena berkat kemurahanNya tugas ini dapat saya selesaikan. Dalam
tugas ini saya membahas mengenai "RINGKASAN AUDIT", yang merupakan laporan
keuangan perusahaan, karena akuntan publik sebagai pihak yang ahli dan
independen pada akhir pemeriksaannya akan memberikan pendapat mengenai
kewajaran posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas dan laporan arus kas.
dan sekaligus menjadi tugas mahasiswa yang mengikuti mata kuliah "Bahasa
Indonesia"
Dalam proses pembelajaran materi ini, tentunya kami mendapatkan,
arahan, koreksi dan saran untuk itu rasa terimakasih saya ucapkan
sedalam-dalamnya saya sampaikan.
Demikian tugas ini saya buat semoga bermanfaat,
Bekasi, Januari 2014
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Auditing merupakan pemberian nilai tambah bagi laporan keuangan
perusahaan, karena akuntan publik sebagai pihak yang ahli dan independen pada
akhir pemeriksaannya akan memberikan pendapat mengenai kewajaran posisi
keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas dan laporan arus kas.
1.2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah di dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai
berikut
1.
Pengertian auditing menurut beberapa
ahli
2.
Jenis jenis auditing
1.3 Tujuan
Setelah mempelajari makalah ini diharapkan mahasiswa mampu :
1.
pengertian audit menurut beberapa
ahli
2.
mengetahui jenis-jenis auditing
3.
serta mengetahui fungsi
audit
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 AUDITING
Pengertian audit
Auditing memberikan nilai tambah
bagi laporan keuangan perusahaan, karena akuntan publik sebagai pihak yang ahli
dan independen pada akhir pemeriksaannya akan memberikan pendapat mengenai
kewajaran posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas dan laporan arus kas.
Ada beberapa pendapat pengertian
auditing yaitu
Menurut Alvin A. Arens, dan James K. Loebbecke [2]
”auditing is the accumulation and
evaluation of evidence about information to determine and report on the degree
of correspondence between the information ang established criteria. Auditing
should be done by a competent, independent person”.
Alvin A. Arens dan James K.
Loebbecke, AUDITING An Integrated Approach, seventh edition, PRENTICE HALL,
hlm. 2
Menurut Whittington, O. Ray dan Kurt Panny, (2012: 4)
“In a financial statement audit, the auditors
undertake to gather evidence and provide a high level of assurance that the
financial statements follow generally accepted accounting principles, or some
other appropriate basis of accounting. An audit involves searching and
verifying the accounting records and examining other evidence supporting the
financial statement. By gathering information about the cimpany and its
environment, including internal control; inspection documents; observing asssets;
making inquiries within and outside the company; and performing other auditing
procedures, the auditors will gather the evidence necessary to issue and audit
report. That audit report states that it is the auditors’ opinion that the
financial statements follow generally accepted accounting prinsiples”.
2.2 JENIS-JENIS AUDIT
Ditinjau dari luasnya pemeriksaan, audit bisa dibedakan atas:
- Pemeriksaan Umum (General Audit)Suatu pemeriksaan umum atas laporan keuangan yang dilakukan oleh KAP independen dengan tujuan untuk bisa memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan. Sukrisno Agoes, AUDITING, Edisi 4 Buku 1, Salemba Empat, hlm. 4
Pemeriksaan
tersebut harus dilakukan sesuai dengan Standar Profesional Akuntan publik atau
SIA atau Panduan Audit Entitas Bisnis Kecil dan memperhatikan Kode Etik Akuntan
Indonesia, Kode Etik Profesi Akuntan Publik serta Standar pengendalian Mutu.
2. Pemeriksaan Khusus (Special Audit)
Suatu
pemeriksaan terbatas (sesuai dengan permintaan auditee) yang dilakukan oleh KAP
yang independen, dan pada akhir pemeriksaannya auditor tidak perlu memberikan
pendapat terhadap kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan
2.3 Ditinjau dari jenis pemeriksaan, audit bisa dibedakan atas:
Management
Audit (Operasional Audit)
Suatu
pemeriksaan terhadap kegiatan operasi suatu perusahaan, termasuk,kebijakan akuntansi dan kebijakan
operasional yang telah ditentukan oleh manajemen,
untuk mengetahui apakah kegiatan operasi tersebut sudah dilakukansecara efektif, efisien dan ekonomis.
Pemeriksaan
Ketaatan (Compliance Audit)
Pemeriksaan
yang dilakukan untuk mengetahui apakah perusahaan sudah mentaati peraturan-peraturan dan
kebijakan-kebijakan yang berlaku, bai yang ditetapkan oleh pihak intern perusahaan maupun pihak eksternal . pemeriksaan
bisa dilakukan baik oleh KAP maupun
Bagian Internal Audit.
Pemeriksaan
Intern (Internal Audit)
Pemeriksaan
yang dilakukan oleh bagian Internal audit perusahaan, baik terhadap laporan keuangan dan catatan akuntansi
perusahaan, maupun ketaatan terhadapkebijakan
manajemen yang telah ditentukan. Pemeriksaan yang dilakukan internalauditor biasanya lebih rinci
dibandingkan dengan pemeriksaan umum yang dilakukan
olek KAP. Internal auditor biasanya tidak memberikan opini terhadap kewajaran laporan keuangan, karena
pihak-pihak di luar perusahaan menganggap bahwa
internal auditor, yang merupakan orang dalam perusahaan, tidak independen.
Computer
Audit
Pemeriksaan
oleh KAP terhadap perusahaan yang memproses data akuntansinya dengan menggunakan Electronic Data
Processing (EDP) System. Ada 2 metode yang bisa
dilakukan auditor.
2.4 Elemen
Persyaratan
Contoh Prosedur
Indenpendensi, integritas, dan
objektivitas
Semua petugas audit harus
memelihara sikap indpenden baik dalam kenyataan maupun dalam penampilan,
melaksanakan seluruh tanggungjawab profesioanal dengan integritas yang tinggi,
dan memelihara objektivitas dalam menjalankan tanggungjawab profesionalnya.
Setiap partner dan staf harus
menjawab “kuesioner mengenai independensi setiap tahun, yang antara lain
berkaitan dengan pemilikan saham dan keanggotaan sebagai dewan direksi.
Sumber: Alvin A.Arens, Randal J.
Elder dan Mark S. Beasly, Auditing and Assurance Services, An Integrated
Approach, 13th Edition, 2011, Prentice Hall Halaman 38.
2.5 Manajemen Personalia
Perusahaan harus menetapkan
kebijakan dan prosedur untuk memberikan keyakinan memadai bahwa:
- Seluruh staf baru harus mempunyai kualifikasi yang cukup agar dapar melakukan tugasnya dengan kompeten.
- Tugas diberikan keepada staf yang mempunyai pelatihan teknis dan keahlian yang cukup.
- Semua staf harus mengikuti pendidikan profesi berkelanjutan dengan kegiatan pengembangan profesi agar dapat memenuhi tanggungjawab yang diberikan.
- Staf yang dipromosikan dalam jabatan yang lebih tinggi, telah memiliki kualifikasi yang diperlukan untuk memenuhi tanggungjawab yang diberikan.
- Setiap staf profesional harus dievaluasi untuk setiap penugasan audit, dengan menggunakan laporan evaluasi penugasan individual perusahaan.
- Penerimaan dan keberlanjutan klien dan penugasan
- Perusahaan harus menetapkan kebijakan dan prosedur untuk memutuskan apakah akan menerima klien baru atau mempertahankan klien lama.
- Kebijakan dan prosedur ini harus bisa mengurangi risiko yang timbul dari klien yang manajemennya tidak memiliki integritas: Perusahaan sebaiknya hanya menerima penugasan yang sesuai dengan kemampuan profesionalnya.
- Formulir evaluasi klien, yang berisi komentar auditor sebelumnya dan evaluasi manajemen, harus dibuat untuk setiap klien baru sebelum diterima sebagai klien.
2.6 Kinerja Penugasan
- Harus ada kebijakan dan prosedur untuk meyakinkan bahwa pekerjaan yang dilaksanakan oleh staf audit memenuhi standar profesional yang berlaku, persyaratan perundang-undangan, dan standar pengendalian mutu perusahaan.
- Harus ada Direktur akuntansi dan auditing untuk konsultasi dan mengotorisasi seluruh penugasan sebelum penugasan tersebut selesai.
- Pemantauan
- Harus ada kebijakan dan prosedur untuk meyakinkan bahwa keempat elemen pengendalian mutut lainnya diterapkan secara efektif.
- Partner pengendalian mutut harus melakukan tes prosedur pengendalian mutu paling kurang setahun sekali untuk meyakinkan ketaatan perusahaan terhadap prosedur pengendalian mutu.
Sumber: Alvin A.Arens, Randal J. Elder dan Mark S.
Beasly, Auditing and Assurance
Services, An Integrated Approach, 13th Edition, 2011, Prentice Hall Halaman 38.
Daftar Pustaka
Sukrisno Agoes, 2012,
AuditingPetunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh Akuntan Pubik, Edisi 4 Buku
1, Salemba Empat, Jakarta.
Alvin A. Arens, James K. Loebbecke,
Auditing, An Integrated Approach, 7th Edition, Prentice Hall, Englewood Cliffs,
New York.
Abdul Halim, Pemeriksaan Akuntansi
1, Seri Diktat Kuliah, Universitas Gunadarma, Depok.